Oleh: Herlan, SE, M.Si, M.Bus,
Tanpa mengenal kata puas, dosen Fakultas Ekonomi Bisnis di Universitas Pancasila terus melanjutkan pendidikannya.
Herlan, S.E., M.Si., M.Bus. Ia lahir di Way Halom, Palembang, Sumatera Selatan dan kini ia berusia 34 tahun.
Universitas Pancasila adalah tempat pertama kali Pak Herlan mendapatkan gelar sarjananya. Gelar sarjana ditempuh dari tahun akademik 1999 sampai 2003 di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila jurusan Akuntansi.
Setelah berhasil mendapat gelar sarjana, Pak Herlan melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Ia mengambil S-2 di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan Manajemen Pembangunan Sosial. Gelar M.Si. pun diraihnya dalam waktu 2 tahun, dari tahun 2008 sampai 2010.
Tidak sampai disitu saja, Pak Herlan masih berencana untuk melanjutkan kuliah S-3 nya. Tetapi, rencananya berubah. Sehingga mengambil S-2 kembali di Victoria University, Melbourne, Australia.
“Setelah lulus dari Universitas Indonesia, rencananya saya mau melanjutkan S-3. Tetapi, setelah berdiskusi ternyata saya masih butuh ilmu tentang perspektif bisnis manajemen. Akhirnya, saya memutuskan untuk mengambil S-2 lagi di Victoria University, Melbourne, Australia,” ungkap alumni Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila itu.
Setelah lulus dari Victoria University, Pak Herlan berencana melanjutkan S-3nya. Ia ingin mengkombinasikan perspektif ilmu bisnis ekonomi dengan ilmu sosial.
“Saya ingin mengambil S-3 disana. Rencananya saya mau mengkombinasikan perspektif bisnis ekonomi dan sosial. Kalau itu terjadi,lebih sempurna dan lengkap destertasi saya di S-3,” kata laki-laki kelahiran Way Halom, Sumatera Selatan.
Setelah pulang dari Australia, Pak Herlan melanjutkan S-3 nya di Universitas Indonesia. Ia mengambil jurusan Kesejahteraan Sosial. Beliau bersyukur, karena atas do’a keluarganya, ia mendapatkan beasiswa dalam setiap pendidikannya.
“Ucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat doa keluarga, saya mendapatkan beasiswa. Saya mendapatkan beasiswa S-2 di Universitas Indonesia, S-2 di Victoria University, dan juga sekarang S-3 di Universitas Indonesia,” ucap laki-laki lulusan Victoria University tersebut.
Motivasi yang membuat Pak Herlan menjadi orang yang tidak mengenal kata puas adalah keinginannya menggapai cita-cita, juga membanggakan almamaternya.
Menurut beliau paling utama adalah ingin membuat kedua orang tuanya tersenyum bangga akan proses keberhasilan yang telah diperolehnya.
“Seperti kata Luther King ‘we have a dream’,” tambahnya.
Perbedaan Belajar di Universitas Indonesia, Victoria University dan Universitas Pancasila, menurut Pak Herlan yaitu:
1. Atmosfer akademik. Maksudnya ketika masuk kampus mahasiswa merasakan bagian dari akademisi.
2. Diskusi dan nuansanya bersifat akademik. Maksudnya setiap mading dan pembicaraan di setiap lorong tentang akademik.
3. Fasilitas penujang akademik. Perpustakaan dan jurnal online dapat dijadikan penunjang sistem akademik.
4. Sistem belajar mengajar. Harus di dukung dengan jurnal perpustakaan, cara penulisan, pembuatan penelitian, dan referensi untuk diajarkan.
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Pancasila akan mengadakan pemilihan dekan yang baru. Dekan yang terpilih semoga dapat memajukan FEB untuk kedepannya. Semoga dekan yang terpilih dapat mengabdikan dirinya untuk FEB.
“Dalam pemilihan dekan 5 Januari 2016, kemungkinan besar saya tidak ikut memilih. Saya lagi ada kerjaan di Singapura. Saya berharap siapapun yang terpilih dapat memajukan FEB. Memajukan maksudnya dari bidang akademik, pengabdiannya, maupun fasilitas yang diberikan untuk karyawan dan mahasiswa,” tutup beliau.
No comments:
Post a Comment